Obyek Wisata Selfi Kubu Hobbit Pedawa

01 Februari 2017 15:17:57 WITA

Film The Hobbit nampaknya benar-benar menginspirasi sosok Ketut Sudi Harta, 45. Pria asal Dusun Asah, Desa Pedawa Kecamatan Banjar yang kesehariannya berkecimpung sebagai pengolah kopi, ini begitu tertarik dengan keartistikan rumah Hobbit di New Zealand. Ide kreatifnya itu pun ia tuangkan di kebun belakang rumahnya seluas 41 are.

Bersama keponakannya yang juga seorang arsitek, Sudi Harta mulai mewujudkan ide kreatifnya itu dengan merancang rumah Hobbit menggunakan berbagai jenis kayu bekas. Ada papan bekas, kayu kopi hingga bambu yang dirancang sedemikian rupa menyerupai rumah Hobbit (Kurcaci, Red). Karena merupakan rumah Hobbit, ukurannya pun tergolong mini, dengan tinggi sekitar 2,5 meter dan lebar 4 meter.

Papan bekas berbentuk persegi panjang dijadikan dinding, dicat warna coklat tua. Kemudian untuk pintu dan jendela dibuat berbentuk bulat, dicat kuning dan ditambahkan kayu untuk membentuk pola kotak-kotak. Sebagai pemanis, beberapa kursi mini yang terbuat dari kayu sudah disiapkan untuk tempat duduk berselfie. Tak lupa, di depan Kubu Hobbit ditambahkan taman, lengkap dengan pagar serta batu kerikil yang menghias halaman.

Selain berukuran mini, Kubu Hobit rancangan Sudi Harta juga dihiasi berbagai jenis tanaman yang semakin menguatkan karakter dalam Film The Hobbit ini. Hanya saja, jika Rumah Hobbit di New Zealand posisinya berada di bawah gundukan tanah, namun Kubu Hobbit yang diarsiteki keponakannya ini posisinya benar-benar di atas permukaan tanah.

Terdapat dua buah Kubu Hobbit yang berada di areal perkebunan Durian, Cengkih dan Jeruk yang bisa dijadikan obyek selfie. Selain itu Sudi Harta juga menyediakan sebuah gazebo serta tempat duduk untuk bersantai menikmati sejuknya udara pedesaan.

Diceritakan Sudi Harta jika ide pembuatan Kubu Hobbit ini berawal dari sekadar iseng. Selain itu lokasi tempat didirikannya Kubu Hobbit itu merupakan tempat tower untuk menampung air hujan. Namun agar menambah kesan seni, maka dibuatlah kubu Hobbit agar tower terlindung.

“Pembuatan Kubu Hobbit ini sekadar iseng saja. Tak ada maksud agar orang tertarik dan datang. Justru saya buat agar dijadikan tempat tower yang berfungsi menyaring air hujan. Sebab kalau tak ada tower, air bisa keruh. Maka oleh keponakan saya, dibuatlah Kubu Hobbit ini biar ada unsur seninya,” ujarnya memulai cerita.

Sudi Harta menuturkan setelah Kubu Hobbit berdiri, justru menjadi daya tarik tersendiri bagi anak muda yang doyan berburu spot selfie. Ia pun sempat kaget saat orang-orang datang dan menanyakan keberadaan Kubu Hobbit yang dibuatnya. Spontan saja, informasi spot selfie berlatar Kubu Hobbit ini dalam waktu singkat menyebar di media sosial, bahkan virral.

“Cukup kaget juga kok banyak yang datang untuk berselfie, padahal saya tidak pernah promosi atau upload di medsos. Awalnya saya izinkan mereka masuk secara free. Namun belakangan karena saya dibantu anak-anak di desa untuk menyediakan dan mengatur parkir, akhirnya kami pungut tiket masuk sebesar Rp 10 ribu tiap pengunjung, sudah termasuk tiket, dan mereka sudah bisa bebas berselfie. Sehingga secara tidak langsung warga sekitar juga diberdayakan,” kata ayah tiga anak ini.

Pengunjung pun datang dari berbagai penjuru Bali, mulai dari Denpasar, hingga ujung timur Pulau Bali yakni Karangasem. Bahkan berdasarkan pengamatan koran ini, Sabtu lalu (15/7), tamu mancanegara pun tak ketinggalan untuk berkunjung ke spot selfie Kubu Hobbit ini. Para pengunjung yang sebagian besar adalah ABG hampir tak menyia-nyiakan seluruh spot selfie yang menawarkan kesan tersendiri ini. mereka rela antri demi mendapatkan gambar terbaik

“Kalau tamu mancanegara sudah lumayan banyak yang berkunjung ke sini. Apalagi Desa Pedawa kan merupakan bagian dari Desa Bali Aga yang sudah ditetapkan sebagai Desa Wisata di Buleleng. Kalau hari libur bisa tembus 500 pengunjung. Mereka antri berselfie,” papar Sudi Harta.

Berbagai ide kreatif mulai bermunculan seiring ramainya pengunjung. Sudi Harta langsung mengakomodir setiap masukan pengunjung, seperti menyediakan kedai untuk sekadar tempat makan dan minum. Menariknya berbagai makanan dan camilan khas Desa Pedawa pun ia siapkan untuk pengunjung yang kelaparan usai menikmati selfie di Kubu Hobbit.

“Kebetulan kami memiliki pabrik pengolahan kopi secara tradisional langsung di tempat ini. Selain untuk edukasi cara mengolah kopi, kami juga menyiapkan kopi hitam yang disajikan dengan gula aren bersama Jaje Laklak dan Jaje Sengarit (kue kering berbahan ubi bercampur gula aren, Red). Tidak lupa, makanan khas Pedawa yakni nasi sela dengan menu pelecing paku, sambel see (serai, Red) kami tawarkan bagi pengunjung,” katanya.

Uniknya, kedai yang ia rancang juga cukup variatif, sehingga hampir di setiap sudutnya cocok untuk latar berselfie. Mulai dari meja perahu serta dinding papan yang bertebaran nama serta tandatangan pengunjung, semakin menambah kesan artistik dan layak dijadikan latar berselfie.

 

Untuk menjangkau lokasi ini, tidaklah sulit karena bisa diakses dengan mobil maupun sepeda motor. Jika acuannya berangkat dari Singaraja, maka terlebih dahulu harus mencari arah ke barat, menuju Desa Banjar dengan jarak sekitar 18 km. Setelah sampai di pertigaan Banjar langsung mencari arah selatan dengan menempuh jarak sepanjang 10 km dengan kondisi jalan hotmix hingga melewati Desa Prampas, Desa Banyuseri dan sampailah di Desa Pedawa, tepatnya di Dusun Asah. Plang Kubu Hobbit pun sudah menanti. 

Komentar atas Obyek Wisata Selfi Kubu Hobbit Pedawa

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookYoutube

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Kalender Bali

Lokasi Pedawa

tampilkan dalam peta lebih besar