Desa Pedawa

Waktu menunjukkan pukul 07.00 WITA. Bukan suara gaduh yang terdengar dari pelataran SDN 3 Pedawa, melainkan kesibukan yang berbeda, puluhan siswa berbondong-bondong mengambil buku, mencari tempat nyaman di luar kelas, dan mulai tenggelam dalam dunia imajinasi. Inilah pemandangan rutin yang lahir dari sebuah inisiatif sederhana namun berdampak besar: Program "Kalis" (Kamis Literasi).

Dari Kebutuhan Lomba, Lahir Program Peningkatan Minat Baca

Program Kalis bermula dari sebuah tantangan. Menurut I Wayan Sujana, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 3 Pedawa, sekolah ditunjuk untuk mewakili banjar dalam lomba perpustakaan.

"Kami lalu berkoordinasi dengan petugas perpustakaan yang memiliki tanggung jawab untuk memprogramkan sebuah kegiatan khusus yang bisa meningkatkan minat anak-anak untuk membaca, salah satunya program Kamis Literasi," ujar Wayan Sujana.

Sejak tahun ajaran 2024/2025, program ini resmi bergulir secara intensif. Aturannya sederhana: setiap pagi, sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, seluruh siswa diwajibkan membaca buku selama 15 menit. Durasi yang singkat, namun dilakukan secara konsisten, terbukti mampu menanamkan kebiasaan positif.

Antusiasme Siswa yang Melampaui Ekspektasi

Hal yang paling mencuri perhatian adalah respons luar biasa dari para siswa. Antusiasme mereka begitu nyata, jauh dari kesan terpaksa.

"Pukul 07.00 WITA, anak-anak kami sudah di sekolah menaruh tasnya, melakukan doa bersama dengan Tri Sandya, lalu berbondong-bondong mengambil sebuah buku bacaan dan dibacanya di luar kelas bersama siswa lainnya," tambah Wayan Sujana dengan semangat.

Kebiasaan membaca ini tidak hanya berhenti saat halaman buku ditutup. Para siswa aktif menjabarkan kembali apa yang telah mereka baca, sebuah indikasi bahwa mereka tidak hanya melihat kata, tetapi juga menyerap makna.

Guru di sana, Ni Kadek Karismawati, mengakui perkembangan ini. "Antusias anak-anak sangat luar biasa, bahkan ada yang sampai hapal tiap halaman buku," katanya. Siswa kelas tinggi, seperti kelas V dan VI, biasanya menjadi yang paling banyak bercerita, sementara siswa kelas I dan II tetap diberikan bimbingan yang lebih intensif mengingat mereka baru belajar membaca.

Kolaborasi dan Fasilitas Pendukung

Keberhasilan Kalis didukung penuh oleh fasilitas dan kolaborasi yang terencana seperti pojok baca yang difasilitasi setiap kelas, memastikan siswa dapat mengakses buku kapan saja, bahkan saat waktu luang atau istirahat. Adapun buku-buku koleksi perpustakaan sekolah yang saat ini menyimpan koleksi kurang lebih 1.100 buku menjamin variasi yang mampu memuaskan rasa ingin tahu siswa.

Selain literasi di sekolah, adapun literasi di luar sekolah dimana merupakan inisiatif unik yang secara khusus yang dilaksanakan saat hari libur, berkolaborasi dengan sekolah adat di desa. "Apa yang diberikan di sini ditambah dengan bacaan di sana sehingga dapat saling berkolaborasi, menambah ilmu, dan melatih kemampuan siswa," jelas Wayan Sujana.

Kolaborasi dengan sekolah adat ini membuktikan bahwa literasi bukan hanya tentang angka di halaman, tetapi juga tentang integrasi pengetahuan, budaya, dan praktik yang saling memperkaya.

Harapan: Membangun Generasi Cerdas, Berwawasan Luas dan Kreatif

SD Negeri 3 Pedawa telah menunjukkan bahwa dengan komitmen dan konsistensi, kebiasaan membaca dapat ditanamkan sejak dini. Program "Kalis" lebih dari sekadar rutinitas pagi, ia adalah jembatan menuju wawasan yang lebih luas.

Harapan dari seluruh warga sekolah jelas, semoga program ini dapat terus berjalan sehingga dapat menambah wawasan siswa, menjadikan mereka lebih cerdas, dan lebih kreatif. Kisah Kalis di SDN 3 Pedawa menjadi inspirasi bahwa semangat literasi yang membara dapat dimulai dari 15 menit yang berharga di pagi hari.

[Nama Jurnalis/Penulis: Budiartini]

[Editor: Budiartini]